Minggu, 01 Maret 2015

WHEN, I WAKE UP ? ( Masuk Dari Akal , Keluar Dari Mulut ) #2

Assalamu'alaikum Sobat Nu-Pen

Inilah kelanjutan ceritanya .... (y)

WHEN , I WAKE UP ?
( Cerita-Fiksi-Petualangan )

( Masuk Dari Akal ,  Keluar Dari Mulut ) #2

"Disaat aku bilang 'kena kamu !' kalian semua harus berlagak polos , oke !?" , ujar salah satu anggota dari 9 pria ekspeditor bernama Akil. Perintahnya ini merupakan kelanjutan dari suatu peristiwa menyebalkan dikala dia berkunjung ke perpustakaan sekolah, "pemalakan" adalah hal yang nyaris selalu ada di beberapa sekolah dimulai dari sekolah dasar hingga seperti jenjang kami sekarang , sekolah menengah atas. Si pemalak yang memalak Akil dikenal sebagai orang yang baik pada dasarnya, dia adalah teman seangkatan kami yang bernama Sadin. Menurut beberapa survey yang telah dilakukan oleh kami bersembilan, telah menemukan bahwa Sadin sebenarnya selalu merasa kehilangan kendali disaat mengingat masa lalunya yang ... yang... yang sangat kelam.

----OOOO----

4 tahun yang lalu , di suatu malam yang sunyi nan nyaman , dan suasana tentram yang dirasakan oleh keluarga Sadin, dirubah hanya dalam tempo yang tidak lebih dari 20 menit. Perampokan besar-besaran terjadi di dusun tempat Sadin tinggal, kala itu Sadin berusia 12 tahun dan sedang menjalani masa SMP-nya yang sudah berada dikelas 8 (kelas 2 SMP) . Salah satu dari saksi survey yang kami tanya-tanyakan telah mengatakan bahwa Sadin adalah anak yang sopan nan santun, ramah , berjiwa sosial tinggi dan peduli kepada alam sekitarnya, bahkan menurut penjelasan narasumber kami, ketika Sadin menlihat ada sebuah penopang pohon yang patah, ia berusaha untuk menggantinya dengan benda lainnya yang lebih kuat dari yang sebelumnya.

Perampokan yang terjadi pada dusun Sadin juga melanda rumahnya yang penuh dengan ketenangan. Pukul 01:20, ketika semua penghuni rumah sedang tertidur dengan lelapnya , terdengar suara patahnya pagar rumah Sadin secara keras, pagar dari kayu setinggi 1,5 meter telah dipatahkan oleh para perampok yang berusaha untuk masuk dan membobol rumah keluarga Sadin. Bagian ini bukanlah klimaks dari kejadian kelam yang pernah dialami Sadin, melainkan in barulah bagian yang sangat awal dari kekelaman masa lalu yang dialami oleh Sadin.

"Astagfirullah, ayah !!" , teriakan mengejutkan dari ibunya Sadin, ketika melihat sosok ayah Sadin terkapar di lantai, dalam..... dalam .... keadaan... terpenggal. Kala itu Sadin sedang tidur bersama pamannya, yang sedang singgah sekitar 4 hari di rumah keluarga Sadin dengan maksud untuk berlibur. Setelah mendengar teriakan mengejutkan itu paman Sadin langsung membangunkan Sadin dan menariknya ketempat dimana suara teriakan itu terdengar dengan menghentak. Namun naas, perampok tersebut kembali ... membantai ibunda Sadin yang tak memiliki kesalahan apapun pada saat itu. Saksi yang telah kami survey mengatakan bahwa , kala itu Sadin tidak menangis layaknya seseorang yang melihat kejadian mengenaskan, ia hanya melotot dengan selebar-lebarnya seakan-akan tidak percaya atas kejadian yang telah dialaminya saat itu. Ibunda Sadin ditusuk dibagian leher dengan dua pisau dapur pendek milik si perampok.

Perampok sempat merasakan bahkan melihat kehadiran Sadin dan Pamannya kala itu, setelah menyadarinya perampok itu langsung berlari ke tempat Sadin dan Pamannya bersembunyi, dapur . Menurut cerita yang kami dapatkan, ditempat inilah klimaks dari kejadian ini terjadi. Hal-hal yang sangat tidak masuk akal , terjadi hanya dalam waktu 5 menit, dan bisa dikatakan setelah kejadian dalam waktu 5 menit ini telah merubah cerita yang dialami oleh Sadin waktu itu. Saksi yang disurvey pun sempat tidak percaya akan hal itu , ia merasa saat itu sedang berada di luar dunia nyata, bahkan ia mengira Sadin bukanlah sebagai manusia saat klimaks itu terjadi.

Sadin melebarkan mulutnya sambil memutar lehernya secara patah-patah dengan membuka matanya selebar-lebarnya, setelah itu .... "Sampean semua.... sampean semua.... ojo metu ... , aku arep dolan karo sampean semua" , ujar jawa yang secara tiba-tiba keluar dari mulutnya, yang padahal ia tidak meneruskan sepercik darah jawa satupun, sebab ia adalah orang sunda yang menetapnya pun di tanah sunda. Selepas keluarnya ujaran tersebut, para perampok sebenarnya sempat ragu untuk mendekati Sadin dan Pamannya, namun tiba-tiba..... Sadin berdiri dari duduknya dan mulai menghampiri kedua perampok itu dan masih dalam keadaan menggerakan lehernya secara patah-patah, secara spontan ia berlari dan menonjok leher kedua perampok itu, saking spontannya para perampok itupun lupa untuk membacok Sadin menggunakan pisau yang sedang mereka pegang.

Darah langsung keluar dari kedua mulut perampok tersebut, tidak dalam waktu yang lama Sadin langsung mengambil satu clurit di sudut dapur dan langsung membacok kedua kaki salah satu perampok hingga tersungkur ke lantai, salah satu perampok berusaha menebaskan pisaunya namun Sadin berhasil menghindar, dan kembali secara tiba-tiba ..... darah berceran dimana-mana, Sadin telah memenggal kedua perampok itu dengan sadis, pamannya sempat tidak peracya dan takut akan diri seorang Sadin.

----OOOO----

Disudut persimpangan kelas sudah nampak sosok Sadin bersama 2 orang sahabat nakalnya, Barong dan Sugeng. "Hoii Sadin, kena kamu, kamu udah aku laporin ke pihak konseling, dan sebentar lagi ...", Akil tiba-tiba terdiam . "Ohh, kamu rupanya .. yuk kita bermain lempar-lemparan batu runcing, siapa yang tertancap terlebih dahulu dia yang kalah", balas Sadin sambil memasang wajah ramah.

"Syarifudin Akhtiar ! Hentikan ! Sekarang kamu cepat datang ke ruangan bapak , Barong dan Sugeng kembali ke kelas ! CEPAT ! ", perintah yang galak itu keluar dari seorang bapak-bapak melankolis-idealis yang bernama Pak Adol , beliau adalah asisten kepala sekolah yang juga berprofesi sebagai guru konseling bidang pemeliharaan siswa pelanggar aturan. Selepas kejadian yang sangat singkat itu, Sadin langsung mendekati Pak Adol dan bersama-sama datang ke ruangan konseling.

Entah mengapa, setiap aku melihat sosok Sadin datang aku langsung merasakan hawa yang aneh, sang saksi survey yang merupakan Paman Sadin sendiri telah mengungkapkan kepada kami bersembilan bahwa, Sadin telah dirasuki salah satu jin yang menyamar sebagai abdi dalem yang telah dibunuh oleh pasukan belanda dimasa lalu , yang mana abdi dalem tersebut sedang singgah di pohon besar disebelah utara rumah Sadin, dan secara kejam pasukan belanda tersebut membunuhnya dan membagikan darahnya kepada anjing yang dibawa olehnya. 

Hal tersebut telah disampaikan secara langsung kepada Pamannya Sadin persis setelah kedua perampok itu telah dibunuh oleh Sadin, sang Paman mengakui bahwa, ketika ia berbicara dengan perasuk jiwa Sadin, ia tidak mengerti apapun karena si jin menggunakan bahasa jawa kuno, namun sang Paman akhirnya mengerti maksud dari si jin setelah jin tersebut memeragakan kejadian yang lampau , persis di depan wajah sang Paman.

----OOOO----

Bagaimanapun kejadian tersebut terjadi, masihlah menjadi sebuah misteri bagiku. Sampai saat ini aku hanya bisa memasukkan semua persepsi dan hipotesaku menuju akal kecilku dan hanya bisa mengeluarkannya melalui mulut kecilku juga , kepada seseorang yang kupanggil "Kakanda" ....

----OOOO----

Siapakah "Kakanda" yang dimaksud oleh Tonto ? Dan bagaimakah kelanjutan masa kelam yang pernah dialami oleh Sadin ? Dan yang terakhir, apa yang sebenarnya membuat Sadin secara tiba-tiba berubah kepribadiannya, selain faktor pembunuhan waktu itu ? 

Semua bisa dijawab, melalui kelanjutan cerita ini .... Sobat Nu-pen baca terus kisah WHEN , I WAKE UP ? .... !

kisah selanjutnya :  WHEN , I WAKE UP ? ( Pelampiasan Kebahagiaan ) #3 .... hanya di nuansa-pena.blogspot.com

Wassalamu'alaikum





Kamis, 26 Februari 2015

WHEN I WAKE UP ? ( Nada-Nada Penghentak ) #1


Assalamu'alaikum Sobat Nu-Pen

               Bisalah terkira kita sudah tak lama berjumpa di dalam blog ini , mohon maklum para sahabat semua dikala tugas-tugas sekolah layaknya project, pembuatan film pendek , dan juga beberapa tugas penulisan lainnya membuat blog ini seakan-akan seperti pondok yang hanya tertinggal pondasinya saja, hahaha .... Marilah kawan kita mulai kembali mengisi blog ini dengan sebuah tulisan dan goresan-goresan berarti supaya tangan ini kelak membicarakan kebaikan bukan kehinaan atau keburukan di hari akhir kelak , Bismillaah...

         Admin terfikir pada suatu inspirasi yang berisi tentang perkisahan pendek sampai suatu perkisahan yang panjang . Yang mana sangat ingin untuk saya bagikan kepada sobat semua sebagai "tepukan pundak" dari saya kalau , saya ini bisa lohh... untuk berbagi suatu perkisahan yang seru, mari kawan bersama-sama berbagi dan memberikan sarannya ya... Kali ini akan mulai ada suatu kisah panjang atau pendek berjudul "When I Wake Up" yang akan mengisi blog ini setiap hari Kamis dan Minggu ... yang mana ini adalah representasi dari naskah film pendek yang saya buat untuk program tugas kelompok beberapa hari yang lalu. Doakan saja cerita ini bisa sangat berarti bagi alam imajinasi kita semua. Walaupun begitu, postingan yang berisi cerita pengalaman maupun karya-karya lain tetap diposting di blog ini....Mari kawan kita mulakan .... Bismillaah ...

WHEN I WAKE UP ?
(Cerita-fiksi-petualangan)

( Nada-Nada Penghentak ) #1

          Batu bulat , kemerah-merahan tanah , suara kicauan burung , terkadang juga hadir tarikan nafas spontan oleh beberapa orang . Semua itu terdengar bersatu-padu layaknya harmoni paduan suara ditengah nuansa pertunjukkan paduan suara pada perkotaan. Di jarak sekitar 5 hasta dari ujung kakiku yang tidak simetris , aku melihat suatu tempat yang selalu mengundang alam bawah sadarku untuk selalu memikirkan tempat ini dikala aku berbuat jahat, berbuat kurang hajar, bahkan berbuat hina kepada beberapa orang disekitarku.

         "Syanilen Indawirasih" seakan-akan menjadi sebuah teks berisi kumpulan not dan nada-nada yang membuat beberapa orang yang melihatnya berpaduan suara tanpa berfikir-fikir terlebih dahulu, bahkan konduktor bukanlah menggerakan suatu tongkat melainkan ia selalu menepukkan telapak tangannya kepada seorang wanita setengah baya yang mengaku sebagai orang yang berarti bagi kumpulan not-not itu .

----OOOO----

             "Naga, Ayam, Ular, Hiu dan seterusnya sampai Cicak berdiri dihadapanku sekarang juga !!!" , instruksi seseorang yang membosankan ,bagiku ini telah menjadi rekaman lagu yang mengiringiku disaat-saat seperti ini. Berdiri diatas hamparan tanah ini sangatlah membuatku menggila, aku betul-betul tidak tahan. Gulitan pakaian seragam berwarna air banjir bercampur tanah ini selalu menghiasi sekujur tubuh kami dihari Jum'at yang dikenal panas ini.

              Berdiri diujung depan barisan kompi-kompi ini, seorang yang "katanya" dipercaya untuk mengatur kaum Adam supaya lebih disiplin dalam baris-berbaris setiap dilaksanaknnya upacara naiknya helai kain dua-warna , Merah dan Putih. Kepala sekolah begitu senang sekali dengan kehadirannya disetiap dia mengincar wajah-wajah sengsara beberapa kaum Adam ini ,yang mana wajah tersebut terpasang layaknya topeng para penari-penari jawa.

               Jangan salah, panggilan-panggilan hewan itu memang ditujukan untuk kami para jajaran pria ekspeditor yang berjumlah 9 orang  yang terkenal akan "kenakalannya", tapi kami lebih setuju jika dikatakan terkenal karena "pencarian posisi nyamannya". Tak mengapa jika si pengatur kompi ini adalah golongan manusia yang memiliki identitas "L" disetiap lembaran-lembaran absensi membosankan itu, namun untuk saat ini orang itu adalah seorang siswi yang "katanya" juga adalah siswi tergalak sekaligus siswi teladan di sekolahku.

                Untuk kelima kalinya kami bersembilan dihukum jemur dan dipermalukan didepan khalayak satu sekolah , mulai dari adik kelas, teman sebaya, dan yang paling membuat kami canggung adalah jajaran kompi besar sang kakak kelas. Sudah menjadi suatu "adat-istiadat" di sekolah kami, pada hari Jum'at siang setelah shalat jum'at seluruh pelajar dari sekolah yang bernama "SMA Gading Surau" ini akan dijemur sebagai bentuk evaluasi kerapihan selama satu minggu sebelum merasakan indahnya liburan Sabtu-Minggu yang penuh dengan penantian besar selama sepekan.

                 Bagian mengesalkan dari prosesi "adat" ini adalah akan dipanggil satu persatu siswa atau siswi yang pernah melanggar tata tertib sekolah bidang kerapihan dimulai dari proses upacara bendera hingga yang paling mendetail, tinggi kaus kaki. Barisan laki-laki dipimpin oleh seorang pemimpin kompi perempuan , namun sebaliknya barisan perempuan dipimpin oleh seorang pemimpin kompi laki-laki, yang mana dua orang pemimpin kompi itu adalah kawan seangkatanku. Sang kepala sekolah berujar bahwa maksud dari diadakan prosesi "adat" ini adalah memberikan efek jera bagi para pelanggar kerapihan yang mana peraturan tersebut telah tertulis rapi di sebuah prasasti besar di samping pintu masuk sekolah. Dan meniadakan persepsi bahwa wanita tidak bisa galak dan garang terhadap laki-laki. Dibawah kepemimpinan bapak kepala sekolah sekarang ini, kami bersembilan betul-betul sering sekali dipermalukan di depan umum, sangat menyebalkan.

                  Lantunan teriakan , "Semua baris rapi ! Disuruh rapi aja susah banget, gerakannya yang sigap jangan seperti bekicot, dengar itu !" telah tertanam baik didalam fikiran kami, pelantun lawas dari perintah ini tidak lain tidak bukan adalah pemimpin kompi kaum Adam yang juga adalah pelantun nama-nama hewan yang diberikan untuk kami, dia adalah Len. Seorang idealis yang tidak pernah mau untuk diatur melainkan sangat mau untuk mengatur ini adalah kawan sekelasku , ia juga kawan masa kecilku yang masih bertahan hingga berumur 16 tahun seperti sekarang ini.

                   Kubongkar saja rahasianya, Len mengungkapkan dengan jujur bahwa dia selalu ingin tertawa dikala memarahi kami bersembilan, namun ia harus melakukannya karena itu adalah bagian dari karakteristik yang ingin ditunjukkan olehnya kepada orang banyak , sifat pengatur. Lain kata, ia hanya berpura-pura saja memarahi kami, namun entah mengapa bapak kepala sekolah sangat antusias sekali ketika kami bersembilan dimarahi oleh Len.

                    Pria yang selalu dipanggil "Cicak" disaat prosesi kerapihan setiap Jum'at ini adalah aku, ya, diriku sendiri. Namaku Tonto , orang yang justru selalu memiliki pemikiran yang berlawanan dengan Len, aku lebih bersifat introspektif, tidak mau mengatur dan tidak mau juga untuk diatur, aku lebih suka mawas diri supaya hal menjengkelkan ini tidak terulang lagi. Namun, banyak juga orang yang bertanya mengapa aku bisa berkawan lama dengan Len, berkawan selama 12 tahun menurut cerita orangtua kami berdua.

                     Berkawan selama itu betul-betul membuatku hafal akan lantunan perintah Len, apalagi yang akan dikeluarkan oleh Len adalah perintah-perintah kemarahan berbau otoriter, yang selalu menghentak jantungku secara tiba-tiba tanpa diperkirakan terlebih dahulu. Tidak salah jika kukatakan bahwa ia adalah suatu "mahakarya nada" yang telah aku hafalkan bahkan aku gubahkan. Dimana ada gubahan, terselip disana suatu hal yang tetap saja mengganggu, gangguan itu adalah Len adalah seorang anak "berkelebihan", maksudnya ia memiliki suatu hal yang tidak dimiliki oleh beberapa orang lainnya.

                      Walaupun ia memiliki hal semacam ini, namun tetap saja , bagiku ia hanyalah sebuah gubahan nada-nada yang bisa kucoret dan tulis ulang sesuka hatiku. Len tetaplah kawan sejatiku yang tetap menjadi sebuah mahakarya nada-nada bagiku, nada-nada yang menghentak jiwa.

----OOOO----

Kawan Nu-Pen, nantikan kelanjutan bagian #2-nya pada hari Minggu.....

Sabtu, 31 Januari 2015

Permata Dari Ufuk Timur

PERMATA DARI UFUK TIMUR

Kawan..dikata salah orang berkata,
"Mari kita menuju masa depan",
Keluh kesah orang disamping ,
Gelengan kepala itu nampak bagai kepala robot,
Gelengan yang  seolah menurunkan "tempo",

Butiran peluh siap dikucurkan,
Membawa bekal semangat berapi api,
Seketika sudah tertampak masa depan itu,
Kalau begitu apa yang diteruskan?
Penuh tanda tanya besar di ubun ubun,

"Aku tidak yakin tentang itu",
Gelengan kembali,seolah kepala itu kehilangan penopang,
Namun bagaimana lagi?
Ucap pesimis kembali tercampak dari mulut itu,
Sangat riskan,padahal permata itu sudah menyapa,

Seketika,,,Bangkit sobat,
Pikirkan apa yang sudah kau perbuat,
Mengkeruhkan permata nan elok itu,
Jangan lagi,apa kau sudah gila?
Tidak meyakini bantuan Allah untukmu,

Caci makilah rasa pesimismu itu,
Bangkit,,belum terlambat sobat,
Junjung ragamu itu demi sebuah peluang,
Bangkit sobat,belum terlambat waktumu,
"Bantuan Allah amatlah dekat"

Kawan,,dikata benar akhirnya,

Pengagum , Level Long Distance


Assalamu'alaikum Kawan Muslim & Muslimah Nu-Pen 

Inovasi-inovasi memang dibutuhkan untuk kita semua ketika menghasilkan suatu karya, dengan maksud supaya tidak ada unsur yang statis begitu saja ... Maka dari itu Blog Nuansa Pena ini akan merubah konten dan karakter pembahasannya, bagi kalian yang masih muda, yang sudah beranjak dewasa , dan baru masuk masa-masa puber... diharapkan dengan perubahan konten dan inti penyampaian isi tulisan , para pembaca dapat menikmatinya dengan baik... Dan juga kata ganti yang digunakan pada entri kedepan akan menggunakan kata-kata ganti yang enak didengar ...

Perubahan-perubahan tersebut tidak disampaikan secara gamblang, namun akan terlihat dari karakteristik entri-entri yang masuk, Silahkan menikmati karya seorang anak muda yang berniat untuk menjadi seorang " Pembekas Tinta " ...

Gading Serpong, Kabupaten Tangerang , 11 Rabi'ul Akhir 1436 H , 01 Februari 2015 M

Pengagum,Level Long Distance ......

Pernah gak sih kalian menjadi seorang penggemar rahasia ? Kalian harus menunggu waktu-waktu disaat kalian hanya bisa mengagumi orang yang kalian suka,entah itu kalian dipisahkan oleh jarak bangku kalau kalian pernah satu ruangan kerja/ satu ruangan kelas sama orang itu, entah itu kalian dipisahkan oleh jarak geografis sama orang itu karena kalian berdua berbeda sekolah dan pernah disatukan dalam jalinan pertemanan semasa kecil atau semasa remaja.

Mungkin aja kalian itu diambang rasa penasaran , antara kalian harus mengunjungi orang itu atau dibiarkan aja... Kawan, cinta itu memang terkadang butuh waktu, tapi kalau kalian benar-benar dengan polos hanya menuggu waktu supaya dia mendatangi kalian, ya... jangan salahkan dia kalau dia kepincut dengan orang lain...(terutama buat yang ikhwan)

Entah apa yang kalian mau ucapin dan sampaikan ke gue tentang tulisan ini baik itu "alah, paling-paling loe juga nungguin orang yang pernah loe suka kan" atau yang paling ekstrem parah " udahlah , jangan munafik loe pasti juga nuggu orang yang loe kagumin tiba-tiba dateng kan ? ". Gue gak bakal menanggapi tanggapan kalian, kalau dimulai dengan hal-hal yang mengolok-olok, marilah kita ngomong bersama-sama sambil mencari jalan keluar ya kawan...

Jangan dianggap kalau gue sebagai admin blog ini gak ngalamin pengalaman yang seperti itu, justru gue sedang ngalamin lagi hal yang kaya gitu, yang mana sebelumnya gue udah bisa pergi dari hal-hal yang kaya gitu... Terkagum sama seseorang sih boleh, apalagi kalau loe bisa mencintai dia...

 Untuk kawan-kawanku yang muslim dan muslimah ... 
Apakah kalian tahu kesabaran itu benar-benar keren loh... disaat kalian menunggu orang yang kalian suka dan mencintai orang yang kalian suka karena Allah Azza Wa Jalla, kalian bisa saja merasakan hal-hal yang menyenangkan hati kalian... Kalian bersungguh-sungguh dalam menjaga diri kalian baik-baik, seperti tidak bercengkrama secara berlebihan kepada lawan jenis , kalian senantiasa mau untuk menutupi aurat kalian dengan baik, dan senantiasa untuk berakhlak baik kepada sesama manusia dan alam, maupun yang lainnya ...

Gue jujur, gue sedang merasakan kekaguman kepada seseorang , ya lawan jenis jelas ... gue sedang berusaha untuk menjaga diri gue baik-baik dari dulu sampai sekarang, dari tinggal bersama keluarga gue di rumah sampai tinggal bersama kawan-kawan gue di asrama... Sering banget gue merasakan hal-hal yang dinamakan cinta, huuh... dan gue harus tetap kukuh berusaha untuk menjaga diri... 

Pernah merasakan menjadi kawan  satu sekolah,  awalnya biasa aja, tapi entah rasa cinta itu gak pernah bisa ditebak dengan perhitungan yang tinggi... rasa kagum, suka sampai mencintai orang itu udah muncul... perlahan-lahan semakin besar dan sudah gue usahakan untuk ditahan sampai ada waktunya....

Niat,kemauan,usaha dan yang terpenting DOA harus senantiasa dijalankan secara berdampingan, orang yang kita kagumi sampai-sampai terbawa kepada rasa cinta bener-bener harus kita jaga. Sebagai anak muda , dan untuk kalian para pembaca yang masih muda ....

Ayolah kita bareng-bareng berprestasi dan berkarya di bidang kita masing-masing, jarak boleh aja memisahkan kita semua dengan orang yang kita cintai , baik itu mencintai sebagai keluarga, mecintai sebagai kawan, bahkan mencintai sebagai orang yang spesial.. jaga diri kita baik-baik,jangan bersikap semena-mena. Yakinkan diri kita kalau kita bisa membanggakan orang yang kita kagumi, memang singkat isi dari entri kali ini. Sebab, gue memang seringkali menemukan kalangan yang berjuang habis-habisan hanya untuk mendapati orang yang dia suka tanpa memperhitungkan hal-hal yang lebih penting dari itu, ingatlah kawan... tujuan kita yang sebenarnya !!

Sebagai pemula yang ingin terus belajar, gue harap kita bisa berbagi bersama di kolom komentar , dan ingat ucapan yang baik dan mulia akan menjadi penentu dari kita untuk orang yang kita ajak berbicara....Bagikanlah masukan dan saran kalian untuk entri ini, Terima kasih kawan ...

Gading Serpong, Kabupaten Tangerang , 11 Rabi'ul Akhir 1436 H , 01 Februari 2015 M . 


Sedikit kata-kata :

Terkadang gue berfikir kalau : Elang Udara itu bagaikan Rilisan Energi untuk semua golongan pemuda " Kalangan Angan " 



Sesama Kawan,


Pembekas Tinta .....